Noble Qur'an » Indonesia » Sorah Adh-Dhariyat ( The Wind that Scatter )
Choose the reader
Indonesia
Sorah Adh-Dhariyat ( The Wind that Scatter ) - Verses Number 60
إِنَّكُمْ لَفِي قَوْلٍ مُّخْتَلِفٍ ( 8 )
sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda pendapat,
يُؤْفَكُ عَنْهُ مَنْ أُفِكَ ( 9 )
dipalingkan daripadanya (Rasul dan Al-Quran) orang yang dipalingkan.
الَّذِينَ هُمْ فِي غَمْرَةٍ سَاهُونَ ( 11 )
(yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan yang lalai,
يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُونَ ( 13 )
(Hari pembalasan itu) ialah pada hari ketika mereka diazab di atas api neraka.
ذُوقُوا فِتْنَتَكُمْ هَٰذَا الَّذِي كُنتُم بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ ( 14 )
(Dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah azabmu itu. Inilah azab yang dulu kamu minta untuk disegerakan".
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ( 15 )
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air,
آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ ( 16 )
sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.
كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ ( 17 )
Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ( 18 )
Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ ( 19 )
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِّلْمُوقِنِينَ ( 20 )
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
وَفِي أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ ( 21 )
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ ( 22 )
Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.
فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِّثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنطِقُونَ ( 23 )
Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ ( 24 )
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan?
إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا ۖ قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ ( 25 )
(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal".
فَرَاغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ ( 26 )
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.
فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ ( 27 )
Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan".
فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۖ قَالُوا لَا تَخَفْ ۖ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ ( 28 )
(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).
فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ ( 29 )
Kemudian isterinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul".
قَالُوا كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ ( 30 )
Mereka berkata: "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan" Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا الْمُرْسَلُونَ ( 31 )
Ibrahim bertanya: "Apakah urusanmu hai para utusan?"
قَالُوا إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمٍ مُّجْرِمِينَ ( 32 )
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth),
لِنُرْسِلَ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن طِينٍ ( 33 )
agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah,
مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ لِلْمُسْرِفِينَ ( 34 )
yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas".
فَأَخْرَجْنَا مَن كَانَ فِيهَا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ( 35 )
Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu.
فَمَا وَجَدْنَا فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِّنَ الْمُسْلِمِينَ ( 36 )
Dan Kami tidak mendapati negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang yang berserah diri.
وَتَرَكْنَا فِيهَا آيَةً لِّلَّذِينَ يَخَافُونَ الْعَذَابَ الْأَلِيمَ ( 37 )
Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih.
وَفِي مُوسَىٰ إِذْ أَرْسَلْنَاهُ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ بِسُلْطَانٍ مُّبِينٍ ( 38 )
Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mukjizat yang nyata.
فَتَوَلَّىٰ بِرُكْنِهِ وَقَالَ سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ ( 39 )
Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya dan berkata: "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila".
فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٌ ( 40 )
Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.
وَفِي عَادٍ إِذْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيحَ الْعَقِيمَ ( 41 )
Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan,
مَا تَذَرُ مِن شَيْءٍ أَتَتْ عَلَيْهِ إِلَّا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيمِ ( 42 )
angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk.
وَفِي ثَمُودَ إِذْ قِيلَ لَهُمْ تَمَتَّعُوا حَتَّىٰ حِينٍ ( 43 )
Dan pada (kisah) kaum Tsamud ketika dikatakan kepada mereka: "Bersenang-senanglah kalian sampai suatu waktu".
فَعَتَوْا عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ وَهُمْ يَنظُرُونَ ( 44 )
Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir dan mereka melihatnya.
فَمَا اسْتَطَاعُوا مِن قِيَامٍ وَمَا كَانُوا مُنتَصِرِينَ ( 45 )
Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun dan tidak pula mendapat pertolongan,
وَقَوْمَ نُوحٍ مِّن قَبْلُ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ ( 46 )
dan (Kami membinasakan) kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ ( 47 )
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa
وَالْأَرْضَ فَرَشْنَاهَا فَنِعْمَ الْمَاهِدُونَ ( 48 )
Dan bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).
وَمِن كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ( 49 )
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ ۖ إِنِّي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ ( 50 )
Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
وَلَا تَجْعَلُوا مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۖ إِنِّي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ ( 51 )
Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain disamping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
كَذَٰلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ ( 52 )
Demikianlah tidak seorang rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila".
أَتَوَاصَوْا بِهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ ( 53 )
Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَا أَنتَ بِمَلُومٍ ( 54 )
Maka berpalinglah kamu dari mereka dan kamu sekali-kali tidak tercela.
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ ( 55 )
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ( 56 )
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ ( 57 )
Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ ( 58 )
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
Daftar Buku
- Tauhid Prioritas Pertama dan UtamaRingkasan : Ini adalah risalah yang sangat besar manfaat dan faidahnya baik bagi orang awam maupun kaum intelektual, karena didalamnya memuat jawaban Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani tentang "Apa jalan yang harus ditempuh untuk mencapai kebangkitan kaum muslimin?, Dan jalan apa yang harus ditempuh oleh mereka sehingga Allah memberikan kekuasaan kepada mereka serta menempatkan mereka pada suatu kedudukan yang layak dianatara umat-umat yang lain?...
Karya : Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
Penterjemah : Fariq Qasim 'Anuz
Sumber : http://www.islamhouse.com/p/191372
- Hidup Tanpa MusikBuku ini menjelaskan tentang Kontroversi Seputar Musik dan Nyanyian, Definisi Musik , Mengenal Macam-Macam Alat Musik, Dalil dari Al Quran Tentang Haramnya Musik dan Lagu, Hadits-hadits Tentang Haramnya Musik dan Lagu, Atsar Ulama Salaf Tentang Haramnya Musik dan Lagu …. Karya : Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi
Sumber : http://www.islamhouse.com/p/203381
- Fenomena Lemahnya ImanFenomena lemah iman adalah satu realita. Di mana penulis tidak dapat mengingkari keberadaannya. Fenomena lemah iman di hati-hati kebanyakan kaum muslimin. Banyak dari kaum muslimin yang mengeluhkan kekerasan hatinya, tidak merasakan nikmat ketika beribadah dan mudah sekali terjerumus dalam kemaksiatan. Tulisan ini merupakan terapi fenomena ini.
Karya : Muhammad bin Shaleh Al Munajjid
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
Sumber : http://www.islamhouse.com/p/368620
- Kiat Berpegang Teguh Dengan Agama AllahKiat Berpegang Teguh Dengan Agama Allah : Buku ini berbicara tentang sarana-sarana yang bisa membantu seorang mukmin untuk berpegang teguh terhadap agamanya juga menerangkan tentang fitnah-fitnah yang dapat mengganggu keteguhan tersebut, seperti fitnah harta, kedudukan, keluarga, dan penyiksaan atau kezdaliman musuh-musuh islam.
Karya : Muhammad bin Shaleh Al Munajjid
Editor : Erwandi Tirmizi
Penterjemah : Abdullah Haidar
Terbitan : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Sumber : http://www.islamhouse.com/p/67381
- Sepuluh Kaidah Penting Tentang istiqomahRangkuman buku: Didalam buku ini penulis telah menjelaskan sepuluh kaidah yang berkaitan dengan masalah istiqomah, di antaranya yaitu; bahwa istiqomah adalah sebuah nikmah dari Allah dan hadiah dariNya kepada para hamba-hambaNya. Dan masih banyak lagi.
Karya : Abdurrazaq Abdul Muhsin al-'Ibbad Al-Badr
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
Penterjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah
Terbitan : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Sumber : http://www.islamhouse.com/p/370406












